Ciri-ciri haji mabrul dan tidak mabrul
Haji
salah rukun islam yang pelaksanaannya membutuhkan energi, harta yang banyak dan
kesabaran yang tinggi karena dilakukan di sebuah lokasi yang telah ditentukan
yaitu Mekkah al-Mukarramah dengan suhu puluhan derjaat celcius. Walaupun
tantangan dan modal besar tidak mengurangi minat kaum muslimin di seantero dunia
untuk melengkapi rukun Islam kelima itu. Bahkan yang sudah berhaji satu kali
ingin menambah lagi dan yang sudah dua kali ingin ketiga kali begitu seterusnya.
Akan tetapi tidak semua haji itu mabrur berdasarkan hadis nabi Saw yang
diriwayat oleh Khatib al-Baghdadi dari Anas berkata:
يأتي على الناس زمان يحج أغنياءهم
للنزهة وأوساطهم للتجارة وقراؤهم للرياء والسمعة وفقراؤهم للمسئلة.ولذا كان عمر
يقول الوفد كثير والحج كثير
akan datang satu masa dimana orang-orang kaya berhaji tujuan mereka
piknik dan orang sederhana untuk berniaga, para qari buat riya dan sum’ah (memperdengar),
orang-orang fakir karena ada masalah. Oleh karena itu Sayyida Umar berkata:
kloter itu banyak dan haji sedikit.
Pertanyaan: Bagaimakah
ciri-ciri orang berhaji mabrur dan tidak?
Jawaban:
1.
ciri-ciri
orang berhaji mabrur
a.
Pulang
dari haji ia bertingkah laku dengan akhlak terpuji dan hampir-hampir tidak
terjerumus kedalam dosa
b.
Tidak
menilai dirinya melebihi atas orang lain
c.
Tidak
berlomba-lomba pada perkara dunia hingga wafat
2.
ciri-ciri
orang berhaji tidak mabrur
a.
Kembali
kepada perilaku sebelum haji seperti
b.
Melihat
hajinya lebih diterima dari haji orang lain karena dia sempurna menunaikan manasik
dan keluarnya dalam manasik dari khilaf ulama
فائدة : قال
الخوّاص رحمه الله : من علامات قبول حج العبد وأنه خلع عليه خلعة الرضا عنه أنه
يرجع من الحج وهو متخلق بالأخلاق المحمدية ، لا يكاد يقع في ذنب ، ولا يرى نفسه
على أحد من خلق الله ، ولا يزاحم على شيء من أمور الدنيا حتى يموت ، وعلامة عدم
قبول حجه أن يرجع على ما كان عليه قبل الحج ، كما أن من علامات مقته أن يرجع وهو
يرى أن مثل حجه أولى بالقبول من حج غيره ، لما وقع فيه من الكمال في تأديه المناسك
وخروجه فيها من خلاف العلماء ، لكن لا يدرك هذا المقت إلا أهل الكشف اهـ من خاتمة
الميزان للشعراني.
Referensi: Bughyatul Mustarsyidin, Cet. Darul Fikri, Hal 73
Syarkawi ‘ala Tahrir, Cet. Haramain,
Hal 459
0 Response to "Ciri-ciri haji mabrul dan tidak mabrul"
Posting Komentar