Biografi
ath-Thabari
Ath-Thabari nama
aslinya Muhammad bin jarir ath-thabari dilahirkan pada tahun 224H atau di awal
tahun 225 H yang bertepatan akhir tahun 839 M. Tempat kelahirannya di kota
Amal, ibukota Thibristan terletak di sisi selatan laut Qazwain.
Masa Remaja
Tanda-tanda kesuksesan terlihat
jelas pada diri Muhammad bin jarir ath-Thabari sejak masih remaja. Beliau telah
berhasil menghafal Al-Quran pada umur 7 tahun dan mulai mengimami shalat pada umur
8 tahun. Lantas,
pada usia 9 tahun beliau sudah menulis tentang kitab-kitab hadis.

Sebelumnya, beliau pernah mendengar
nama besar seorang ulama terkenal di Baghdad, Ahmad bin Hanbal. Karena itu, ia
sangat ingin bertemu dengannya dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari ulama
terkenal tersebut. Akhirnya beliau berangkat ke kota Baghdad pada tahun 241
H/855 M.
Namun cita-citanya itu
kandas ketika beliau baru sampai di pinggiran kota Baghdad setelah mendengar
berita kematian sang ulama besar yang dikaguminya itu, Ahmad Bin Hambal.
Keinginannya untuk meneruskan perjalanan ke kota Baghdad pun menurun, hilang
harapannya. Namun kecintaan terhadap
ilmu dan pelajaran tetap terjaga kuat dan berusaha mencari sumber pengetahuan
lainnya. Ath-Thabari tidak langsung berpikir untuk segera kembali ke kota
asalnya, tetapi ia malah berbelok arah menuju kota Basrah, di mana di kota itu
berkumpul sejumlah ulama besar. Tidak lama kemudian, ia pernah lagi ke kota
Wasith dan menghabiskan beberapa waktu di kota tersebut. Barulah setelah itu,
ath-Thabari pindah lagi ke kota kufah. Di kota terakhir inilah ia belajar ilmu
hadis dan qira’at pada ulama dan ahlinya langsung. Selanjutnya, ia pergi juga
ke kota Baghdad untuk melengkapi pelajarannya lewat ulama yang lebih ahli.
Karya-karya ath-Thabari
Di antara karya besar ath-Thabari
dalam bidang tafsir adalah Jaami’ul Bayaan fii Ta’wiilil Qur’an. Ath-Thabari
menulis kitab ini di akhir abad ketiga Hijriyyah. Dalam pendahuluan kitab ini, Beliau
memulainya dengan menjelaskan sebuah hadis Nabi Saw yang berbunyi ” unzilal
Qur’an ’alaa sab ’atil ahruf” dan diakhiri dengan diskusi atas pendapat
yang berbeda- beda. Beberapa ahli Qira’at pada zaman nabi SAW pernah mendatangi
beliau seraya meminta penjelasan tentang hadis tersebut Lantas rasul bersabda
bagi mereka, Al-Quran ini telah diturunkan dengan tujuh huruf(di alek), maka
bacalah apa yang menurut kalian mudah.
Dalam bidang sejarah beliau
mengarang Kitab Taariikhul Umam Wal Muluuk. Kitab ini selesai ditulis
pada tahun 303H/915 M. Kitab ini memiliki dua tahapan. Pertama, dimulai sejak
awal penciptaan sampai sesaat sebelum datangnya Islam. Kedua, sejak munculnya
Islam hingga
tahun 302 H/914 M. Pada fase pertama, ath-Thabari berbicara tentang awal mula
penciptaan dan beberapa lama waktu terjadinya. Ia menyebutkan pula berita
tentang iblis dan kedudukannya sebelum diciptakannya adam, lalu aksi
pembengkangan serta kesombongan untuk sujud kepada Adam dan diakhiri dengan
pengusiran iblis dari rahmat Allah.
Dalam bidang fiqih, karyanya
berjudul ikhtilaaful Fuqahaa’ atau ikhtilaaful ’Ulama’al-Amshaarfii
Ahkamami Syaraa’i’il Islam. Dalam kitab ini beliau berbicara tentang
sejumlah hukum fiqh yang berkaitan dengan jual beli, pilihan jual beli,
keuntungan yang boleh, jual beli kontan, pegadaian, dan jaminan dalam jual beli
barang yang tidak ada ditempat.
Selain di atas beliau juga menulis
dalam bidang fiqih, sejarah dan akhlak, antaranya:
- Kitab Dzailul Mudziil, adalah kitab yang berjumlah sekitar 1000 halaman. Kitab ini membahas sejarah para sahabat, tabi’in, tabi’tabi’in, hingga masa ath-Thabari.
- Kitab Lathiful Qaul fii Ahkami Syara’il Islam, terdiri atas 2500 halaman. Kitab ini dikarang setelah kitab ikhtilaaful Fuqahaa’. dalam kitab ini dipaparkan aliran fiqhnya dan berbicara tentang sejumlah masalah fiqh.
- Kitab al-Khafiif fii Ahkaami Syara’i’il Islam adalah ringkasan buku sebelumnyan, Lathiiful Qaul yang terdiri dari 400 halaman.
- Kitab Adaabul Qudhaat. Disini dipaparkan tentang jaksa dan pekerjaan apa saja yang pantas dilakukan oleh mereka, jumlah sekitar 1000 halaman.
- Kitab Basiithul qaul fii Ahkaamil Syaraa’i’il Islam. Buku ini berbicara tentang silsilah fiqh di kota Madinah, Mekkah, Kufah,
Bashrah, Syam dan Khurasan
Referensi :
·
Muhammad bin Jarir ath-Thabari, Taarikhul Umam wal Muluuk.
·
Hasan Ibrahim Hasan, Tariikul Islam As-Siyaasi wad Diini wats Tsaqaafi wal
Ijtimaa’i.
0 Response to "Biografi ath-Thabari"
Posting Komentar